Jetlag Sosial Tingkatkan Risiko Kegemukan

Jetlag Sosial Tingkatkan Risiko Kegemukan
ilustrasi

jpnn.com - Obesitas alias kegemukan selama ini kerap dikaitkan dengan pola makan. Namun, jetlag sosial juga turut memengaruhi meningkatnya risiko kegemukan. Jetlag sosial adalah perbedaan pola tidur antara hari kerja dan libur.

Penelitian yang dilakukan di Medical Research Council menemukan, semakin besar perbedaan pola tidur, kian besar pula risiko obesitas.

"Jetlag sosial merupakan faktor kunci mengapa jam internal memiliki dampak pada kesehatan kita," kata penulis utama studi, Dr. Michael Parsons, seperti dilansir laman Daily Mail.

"Penelitian kami menegaskan temuan dari penelitian sebelumnya yang menghubungkan orang-orang dengan jetlag sosial mengalami peningkatan indeks massa tubuh (BMI). Tapi, ini adalah studi pertama yang menunjukkan perbedaan dalam waktu tidur juga dapat meningkatkan risiko obesitas," tambah Parsons.

Sang penulis Terrie  Moffitt menambahkan, penelitian itu membantu untuk memahami filosofi jetlag sosial. Terutama yang berkaitan dengan penyakit akibat pola hidup itu.

"Penelitian lebih lanjut yang menentukan hubungan ini bisa membantu menginformasikan pencegahan obesitas dengan memengaruhi kebijakan dan praktik yang berkontribusi terhadap jetlag sosial, seperti jadwal kerja," tegas Moffitt. (fny/jpnn)


Obesitas alias kegemukan selama ini kerap dikaitkan dengan pola makan. Namun, jetlag sosial juga turut memengaruhi meningkatnya risiko kegemukan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News