Jika Anis Matta juga Dijerat, Bagaimana?

Jika Anis Matta juga Dijerat, Bagaimana?
Edi Sudrajat. Foto: Ken Girsang/JPNN
Dari beberapa ormas Islam yang ada di Indonesia, tipikalnya ada dua macam. Ada yang nggak percaya sama sistem demokrasi, tapi ada juga yang percaya. Mereka yang tidak percaya, akan tetap nggak peduli, karena nggak pernah merasa ikut Pemilu. Sementara yang percaya sama sistem demokrasi, selama ini menitipkan suara ke PKS. Kalau melihat kasus yang melilit PKS, saya kira mereka nggak mau memilih PKS lagi. Ini seperti Majelis Mujahidin, itu nggak akan ke PKS lagi

Kalau tidak ke PKS, terus kemana?

Kelihatannya mereka akan malas ikut Pemilu. Misalkan kita sebut ke PPP, itu mereka nggak suka. Karena dinilai banyak kelemahan seperti soal uang. Kalau ke PAN, itu ideologinya berbeda, karena PAN partai terbuka.

Lantas bagaimana model gerakan mereka?

Pokoknya mereka nggak peduli. Yang penting bisa mandiri, pengajian jalan terus dan keberadaan kelompoknya lancar-lancar saja. Orang seperti mereka ini kalau nggak terpaksa banget punya KTP, juga nggak mau kok. Saya kan pernah nulis bukunya Baasyir. Tapi kelompok yang tidak percaya dengan sistem demokrasi di Indonesia itu jumlahnya kecil. Mereka ini sepertinya akan tetap melakukan pengajian dan merekrut anggota. Tapi sangat terbatas juga, karena daya tariknya kalah sama media-media sosial seperti Youtube.

PARTAI Keadilan Sejahtera (PKS) goncang. Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS bertubuh gendut itu, menyandang status sebagai tersangka. Jabatan presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News