JK-Boediono Kompak di Depan SBY
Kamis, 27 Agustus 2009 – 23:44 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar buka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8) malam. Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) yang baru saja melaksanakan umrah, juga turut hadir dalam acara tersebut. Pemandangan menarik pun kemudian terlihat, karena wapres terpilih Boediono duduk bersebelahan dengan JK.
JK dan Boediono tampak kompak duduk di samping SBY menggunakan kemeja koko putih dan peci hitam. SBY sendiri malam itu mengenakan batik cokelat. Di antara mereka juga terlihat hadir para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), para duta besar, kepala Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND), Dirut BUMN, tokoh pers, tokoh masyarakat, serta alim ulama. Para menteri yang terlihat hadir antara lain adalah Mensesneg Hatta Rajasa, Menlu Hasan Wirajuda, Menhan Juwono Sudarsono, Menkum HAM Andi Matalatta, serta Kejagung Hendarman Supandji dan Kapolri Bambang Hendarso Danuri.
Baca Juga:
Sejak sore sekitar pukul 17.00 WIB, para menteri dan tamu undangan sudah memasuki Istana Negara. Setelah acara dibuka, segera dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran, lalu disambung dengan ceramah Ramadhan oleh Prof KH Muhammad Atho. Dalam ceramahnya, Atho mengajak jemaah untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diterima. Sementara kepada pemimpin, katanya, agar melaksanakan amanah kepemimpinan, karena akan dipertanggungjawabkan di dunia kepada masyarakat dan di akhirat kepada Allah SWT. (gus/JPNN)
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar buka puasa bersama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/8) malam. Wakil Presiden HM Jusuf
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Stasiun Kedundang Dibongkar, Pakar Nilai PT KAI Bisa Dijerat Pidana
- Bareskrim Bekuk 3 WNA yang Miliki Laboratorium Narkoba di Bali
- BMKG Prakirakan Wilayah Sumut Diguyur Hujan Selasa Sore dan Malam
- Komunitas Jabar & Indonesia Unggul Minta Kepala Daerah dan DPRD Terpilih Perhatikan Pembangunan Daerah
- Kemenag Targetkan 2026 Seluruh Tanah Wakaf Bersertifikat
- Sekjen AMAN: Political Will Pemerintah Terhadap Hukum Adat Sangat Rendah