JK dan Mega Imbangi SBY-PKS

Penjajakan Koalisi Hadapi Pilpres

JK dan Mega Imbangi SBY-PKS
PERSIAPAN KOALISI? Sekjen PDIP Pramono Anung dan Ketua DPP Partai Golkar Burhanudin Napitupulu saat jumpa pers di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (11/3).
 

"Dalam perpolitikan, kita boleh saja berbeda sikap, boleh berbeda pandangan dalam hal apa pun, tapi tidak boleh putus hubungan, putus silaturahmi. Karena itu, seminggu yang lalu, saya ketemu dengan PKS dan PPP. Besok, insya Allah, saya akan ketemu dengan Megawati," ujar JK saat menghadiri diskusi Agenda 23 Partai Golkar di DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta, Rabu (11/3).

 

JK tidak menginginkan adanya perang dingin antara pemimpin nasional. Dia menilai putusnya hubungan silaturahmi para pemimpin dan mantan pemimpin nasional di masa lalu tidak perlu ditiru. JK mencontohkan bagaimana Presiden Soekarno tidak saling bicara dengan penggantinya, Soeharto.

 

Demikian pula Soeharto yang tidak bertegur sapa dengan Habibie dan Megawati yang tak berkomunikasi dengan SBY. JK juga tidak ingin terulang lagi perang dingin segitiga para pendiri bangsa, yakni antara Soekarno, Hatta, dan Sjahrir.

 

"Saya bilang, kita harus putus apa yang terjadi selama ini. Apa pun perbedaan pendirian kita, silaturahmi pribadi harus tetap berjalan. Supaya kalau di belakang hari ada perbedaan, gampang kita selesaikan. Jangan sampai kita mencontoh apa yang terjadi di Thailand, Filipina, dan Malaysia," tegasnya. (pri/noe/tof)

JAKARTA-  Para elite mulai bekerja keras melancarkan strategi untuk memenangkan pemilihan presiden. Penjajakan koalisi dengan bungkus silaturahmi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News