JK dan Mega Imbangi SBY-PKS
Penjajakan Koalisi Hadapi Pilpres
Kamis, 12 Maret 2009 – 09:27 WIB
"Dalam perpolitikan, kita boleh saja berbeda sikap, boleh berbeda pandangan dalam hal apa pun, tapi tidak boleh putus hubungan, putus silaturahmi. Karena itu, seminggu yang lalu, saya ketemu dengan PKS dan PPP. Besok, insya Allah, saya akan ketemu dengan Megawati," ujar JK saat menghadiri diskusi Agenda 23 Partai Golkar di DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta, Rabu (11/3).
JK tidak menginginkan adanya perang dingin antara pemimpin nasional. Dia menilai putusnya hubungan silaturahmi para pemimpin dan mantan pemimpin nasional di masa lalu tidak perlu ditiru. JK mencontohkan bagaimana Presiden Soekarno tidak saling bicara dengan penggantinya, Soeharto.
Demikian pula Soeharto yang tidak bertegur sapa dengan Habibie dan Megawati yang tak berkomunikasi dengan SBY. JK juga tidak ingin terulang lagi perang dingin segitiga para pendiri bangsa, yakni antara Soekarno, Hatta, dan Sjahrir.
"Saya bilang, kita harus putus apa yang terjadi selama ini. Apa pun perbedaan pendirian kita, silaturahmi pribadi harus tetap berjalan. Supaya kalau di belakang hari ada perbedaan, gampang kita selesaikan. Jangan sampai kita mencontoh apa yang terjadi di Thailand, Filipina, dan Malaysia," tegasnya. (pri/noe/tof)
JAKARTA- Para elite mulai bekerja keras melancarkan strategi untuk memenangkan pemilihan presiden. Penjajakan koalisi dengan bungkus silaturahmi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Bursa Pilkada 2024: Raffi Ahmad Berpasangan dengan Ridwan Kamil
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon