John & John

Oleh: Dahlan Iskan

John & John
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Baru di hari Senin para pegawai mencari Conrad: kok tumben. Belum masuk kerja. Ketahuanlah: lemari besi di bank itu bobol. Uang di dalamnya lenyap.

Polisi baru mendapat laporan hari Senin itu. Telat sekali. Berbagai usaha dilakukan Elliott. Tetap saja gagal.

Satu-satunya keterangan berharga yang bisa didapat adalah: dari temannya. Conrad beberapa kali bercerita bahwa merampok bank itu mudah.

Waktu itu, 1968, Conrad baru saja menonton film baru: tentang perampokan Boston Bank. Judul film itu Anda sudah tahu: The Thomas Crown Affair. Bintang film terkemuka Steve McQueen yang memerankan Thomas Crown –si perampok.

Thomas itu kaya. Pebisnis. Juga pesohor. Ia atlet terkemuka, bintang olahraga. Ia merampok bukan karena uang, tetapi hanya untuk permainan kecerdasan.

Ia organisasikan satu tim pelaku perampokan. Tanpa kenal siapa mereka. Sukses. Pelaku diminta menaruh hasil rampokan di tempat sampah. Thomas mengambilnya di situ. Tetap tidak kenal siapa para pelaku itu.

Bank Boston mengadakan sayembara: yang berhasil mengembalikan uang yang dirampok mendapat 20 persennya. Siapa tahu si perampok sendiri yang ikut sayembara.

Salah satu yang tertarik adalah seorang agen asuransi. Asu tenan. Dia cantik sekali. Instingnya mengatakan Thomaslah yang harus dicurigai. Si Cantik menjalin hubungan dengan Thomas. Sampai saling jatuh cinta.

Ini cerita yang mungkin tidak ada gunanya bagi Anda, yakni tentang polisi hebat dan perampok bank.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News