Jokowi dan Myanmar
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Jokowi juga tidak terlalu aktif dalam forum internasional pada periode pertama, dan sering mendelegasikannya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Untunglah kemampuan bahasa Inggris JK sangat mumpuni sehingga dia sangat pede berbicara dalam forum-forum internasional.
Jokowi kemudian mengeluarkan peraturan presiden bahwa seluruh pejabat Indonesia harus memakai bahasa Indonesia di forum internasional.
Sejak itu kehadiran Jokowi di forum internasional mulai meningkat.
Saat ini Indonesia memegang kepresidenan G-20 dan bulan ini akan menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi di Bali.
Tentu saja posisi Jokowi sangat penting di percaturan politik internasional sekarang ini.
Dengan posisi sebagai pemegang kepresidenan G-20 Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia untuk mencoba menjembatani perang dua negara.
Akan tetapi, hasilnya mengecewakan karena perang tetap berkecamuk sampai sekarang.
Seruan Presiden Jokowi tidak akan banyak gunanya kalau tidak disertai tindakan yang lebih konkret, misalnya mengucilkan Myanmar dari komunitas ASEAN.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi