Jokowi: Mikir, Mikir, Mikir

Jokowi: Mikir, Mikir, Mikir
ISYARAT: Presiden Joko Widodo (tengah) bersama KH Maimoen Zubair dalam acara 'Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju' di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2). Foto:Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, REMBANG - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluruskan fitnah seputar dirinya disebut anti-Islam dan ulama, ketika menghadiri acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju, di Pondok Pesantren Al Anwar, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah, pada Jumat (1/2).

Di hadapan Pengasuh Ponpes Al Anwar KH Maimoen Zubair, para ulama dan santri yang memadati kawasan tersebut, Jokowi mengatakan sejumlah fitnah sempat menerpanya.

Salah satunya adalah soal dirinya disebut antiulama. Hal itu menurutnya tidak logis karena dirinya hampir setiap minggu masuk ke pondok pesantren bersama para ulama.

"Terus yang tanda tangan Perpres Hari Santri tanggal 22 Oktober itu siapa? Masak antiulama tanda tangan (perpres) Hari Santri. Logikanya tuh memang harus kita pakai. Kalau Cak Lontong bilang, 'Mikir mikir mikir'," ucap Jokowi.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengaku heran dengan pihak yang menyebut dirinya mengkriminalisasi ulama. Jokowi mempertanyakan ulama mana yang telah dia kriminalisasi. Sebab, katanya, yang disebut dengan kriminalisasi itu terjadi bila seseorang tidak mempunyai kasus hukum tapi dimasukkan ke penjara.

"Kalau ada kasus hukumnya, ada masalah hukum, ada yang melaporkan, aparat kemudian melakukan penyidikan-penyidikan, kemudian dibawa ke lembaga yudikatif yang namanya pengadilan, yang memutuskan di pengadilan. Kalau memang dianggap tidak salah ya mesti bebas," tandasnya. (fat/jpnn)


Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluruskan fitnah seputar dirinya disebut anti-Islam dan ulama, ketika menghadiri acara Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News