Jokowi Singgung Rendahnya Inovasi dan Paten Peneliti

Jokowi Singgung Rendahnya Inovasi dan Paten Peneliti
DIALOG: Presiden Joko Widodo bersama Wajah Yohanes Ande Kala alias Joni si bocah pemberani asal Kabupaten Belu, NTT saat berdialog di Istana Negara, Senin (20/8). Foto: setkab.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, peran sentral pendidikan tinggi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan. Perguruan tinggi punya peran sentral dalam iptek dan sebagai mitra pemerintah dalam perumusan kebijakan publik.

"Jumlah inovasi dan paten kita juga masih rendah yaitu 87 dari 137 negara. Artinya masih banyak pekerjaan besar yang harus diselesaikan," ujar Jokowi dalam orasi ilmiah di depan civitas akademika Universitas Sumatera Utara (USU) pada puncak Dies Natalis ke-66, Senin (8/10).

Dia menegaskan perguruan tinggi harus mencetak lulusan yang kuasai iptek. Perguruan tinggi juga harus buat alumninya mencintai negara, berintegritas, dan profesionalisne untuk membangun keadilan sosial.

Dalam orasinya, Jokowi juga minta civitas akademika membangun ekosistem bersama dalam pengembangan kewirausahaan. Membangun tumbuhnya startup bisnis dan ekosistem untuk pebinsis pemula agar semakin besar.

"Ada satu peran lagi yang ingin saya titipkan ke perguruan tinggi yaitu pengembangan kewirausahaan. Kita membutuhkan kewirausahaan yang membuka lapangan kerja. Namun sangat disayangkan semangat kewirausahaan bangsa kita masih rendah," tuturnya.

Dalam global enterpreneurship index tahun 2017 peringkat kewirausaaan Indonesia masih di rangking 90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik, peringkat kita 16 dari 24 negara.

"Perlu saya tegaskan, kewirausahaan tidak harus beri profit kepada perusahaan tapi harus melahirkan benefit kepada masyarakat luas," pungkasnya. (esy/jpnn)


Presiden Joko Widodo mengungkapkan, peran sentral pendidikan tinggi bukan hanya sebagai lembaga pendidikan.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News