Jokowi Suka Jamu, tapi Kopi juga Penting

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku suka minum jamu. Namun menurut kepala negara yang biasa disapa Jokowi itu, meminum kopi juga penting.
Jokowi mengungkap hal tersebut saat mengajak anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) minum kopi bersama setelah apacara pengukuhan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/8).
Aneka kopi memang telah disediakan di salah satu pojok ruangan upacara pengukuhan Paskibraka, untuk dinikmati. Ada banyak jenis kopi di sana, seperti kopi gayo, kopi kintamani, kopi mandailing, kopi lampung, hingga kopi wamena.
"Kopi dari barat, Sabang sampai ke timur Merauke, itu banyak sekali. Ini mulai kami kenalkan brand lokal," ucap Jokowi sembari memegang secangkir cappuccino berbahan dasar biji kopi asal Kintamani, Provinsi Bali.
Dia mendukung tumbuhnya industri kopi dalam negeri. Karena itu, biji kopi yang dihasilkan berbagai daerah tidak boleh dijual dalam bentuk mentah saja. Harus diupayakan kopi yang siap dinikmati melalui racikan para barista (peracik kopi).
"Mungkin bisa jadi barista dalam rumah-rumah pribadi, dan barista di kafe-kafe. Itu kira-kira. Tapi yang paling penting kopinya dicoba dulu," ajak mantan gubernur DKI Jakarta itu, didamping Ibu Negara Iriana dan Menko PMK Puan Maharani.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga memberikan dua cangkir kopi untuk perwakilan anggota Paskibraka. Saat ditanya apakah kopi juga menjadi minuman sehari-harinya, Jokowi mengaku suka mengonsumsi jamu. "Enggak harian, saya hariannya jamu. Tapi kopi penting diminum," katanya sembari tertawa. (fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo mengaku suka minum jamu. Namun menurut kepala negara yang biasa disapa Jokowi itu, meminum kopi juga penting.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Waspada, Ini 3 Penyebab Perut Terasa Mual Setelah Minum Kopi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi