Jokowi Telah Menghapus Dahaga 70 Tahun Umat Islam

Jokowi Telah Menghapus Dahaga 70 Tahun Umat Islam
Pasangan nomor urut 1 dalam Pilpres 2019, Jokowi - Ma'ruf. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, PURWAKARTA - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin memuji Presiden Joko Widodo yang kerap membela umat muslim. Salah satu keberpihakan pria yang akrab disapa Jokowi itu adalah mencanangkan Hari Santri dan mengizinkan zikir nasional di Istana Kepresidenan.

"Sudah 70 tahun tidak ada zikir di Istana. Tetapi Pak Jokowi jadi presiden, membawa zikir nasional di Istana," kata Ma'ruf dalam acara Doa untuk Sulawesi Tengah dan Halaqah Kebangsaan Syuriyah NU dan Kyai Lembur II-III Jawa Barat yang diselenggarakan PB Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Pesantren Al Muhajirin, Sukatani, Purwakarta, Rabu (3/10).

Ma'ruf melanjutkan, di kepemimpinan Jokowi, sudah dua kali zikir nasional diselenggarakan di Istana Kepresidenan. Penyelenggaraan itu dilaksanakan setiap 1 Agustus.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini juga menyampaikan bahwa Jokowi akan menjadikan zikir nasional sebagai agenda wajib tahunan. "Saya juga mengapresiasi Majelis Dzikir Hubbul Wathon membawa itu ke Istana," kata dia.

Selain itu, Ma'ruf juga mengapresiasi Jokowi karena sudah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Ma'ruf menceritakan, perjuangan santri ini patut dikenang mengingat telah menyumbang kemerdekaan bagi Indonesia.

Menurut Ma'ruf, pada Perang Surabaya, 10 Nobember 1945 silam, santri memegang penuh andil perlawanan terhadap penjajah. Saat itu, kata Ma'ruf, Ashim Ashari mengeluarkan fatwa kepada umat Islam khususnya santri untuk jihad melawan penjajah.

"Saat itu fatwa keluar bahwa melawan penjajah adalah fardhu ain. Fatwa ini dikeluarkan karena tentara dan polisi belum terkonsolidasi setelah merdeka," pungkas Ma'ruf. (tan/jpnn)


Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin memuji Presiden Joko Widodo yang kerap membela umat muslim


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News