Jualan Suvenir Omzet Rp 286,7 Juta per Bulan, Wow!

Jualan Suvenir Omzet Rp 286,7 Juta per Bulan, Wow!
SUDAH TIGA TAHUN: Agus Sudrajat di toko suvenirnya di Tokyo. Toko itu jadi jujukan turis karena harga barangnya lebih murah daripada di toko lain. Foto: Narendra Prasetya/Jawa Pos

Pada musim liburan akhir tahun seperti sekarang ini, misalnya, toko Agus bisa dikunjungi sekitar 400 orang Indonesia setiap harinya.

Bahkan, kata Agus, sering juga seorang pembeli dari Indonesia memborong suvenir di JJS. Pernah ada yang membelanjakan uangnya hingga JPY 150 ribu atau Rp 17,19 juta.

”Mungkin kulakan atau titipan teman-temannya. Pokoknya, dia borong semua,” cerita Agus.

Selain menjual langsung di toko, Agus melayani pemesanan barang. Dia siap mengirimkan barang-barang itu selama alamat pemesan dapat terjangkau.

Area pengirimannya adalah beberapa kota yang tersebar antara Hokkaido hingga ke Okinawa. Di kota-kota kecil yang sulit dijangkau, Agus masih belum mampu melayani.

Berkat kerja keras dan strategi usahanya tersebut, omzet penjualan suvenir Agus lumayan besar. Sebulan bisa mencapai JPY 2,5 juta atau Rp 286,7 juta.

Namun, dia masih harus mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan dan membayar pajak bulanan. ”Setelah dikurangi ini dan itu, pendapatan bersih usaha ini tidak sampai JPY 1 juta (Rp 114,6 juta),” ungkap Agus.

Untuk menambah kesan Indonesia, setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, Agus memberikan tambahan layanan di tokonya.

JPNN.com – Jika Anda sedang berlibur ke Tokyo, Jepang, mampirlah ke Japan Souvenir Shop (JSS) untuk membeli suvenir. Ditanggung Anda kerasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News