Jumat Sukses di Hays

Jumat Sukses di Hays
Dahlan Iskan.

Tidak ada yang ingat persisnya. Generasi mahasiswa terus berganti.

Ternyata jumatan pukul 14:35 itu bukan karena alirannya. Tapi lebih karena jam segitulah mereka baru bisa keluar kampus. Hanya ada 20-an orang Islam di sini.

Saya sudah tahu tempat ini. Kapan saja bisa ke sini. Ada atau tidak ada pertanda-pertanda.

Hanya orang yang mampu menangkap pertanda-pertanda akan bahagia hidupnya. Itu bukan dari Paulo Coelho.(***)


Anak muda itu ke dapur. Membuat dupa. Praktik dupa ini yang tidak ada di Indonesia. Tapi biasa dilakukan di Arab Saudi. Di masjid-masjid Tiongkok juga ada.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News