Jumlah Kasus COVID-19 di Amerika Tembus 5 Juta, Donald Trump Kerjanya Apa?

Jumlah Kasus COVID-19 di Amerika Tembus 5 Juta, Donald Trump Kerjanya Apa?
Presiden AS Donald Trump memegang Injil di depan Gereja St John, Washington, Senin (1/6). Foto: AP

"Akan tetapi, Trump tidak fokus pada angka-angka itu," dan malah terpaku pada angka yang disebut tingkat kematian kasus (persentase orang yang meninggal setelah tertular COVID-19) untuk membingungkan orang-orang serta menutupi tingkat kematian yang sangat tinggi dibandingkan proporsi populasi, papar artikel tersebut.

Terlebih lagi, kelompok rentan di negara itu, yang meliputi warga lanjut usia (lansia), warga miskin, warga Amerika keturunan Afrika, dan warga Amerika keturunan Latin, telah menanggung dampak dari COVID-19 dan masih menjadi yang paling berisiko.

Di setidaknya 23 negara bagian di AS, sebagian besar kematian COVID-19 diketahui terkait dengan panti wreda, menurut The New York Times. Per 15 Juli, kematian di fasilitas perawatan jangka panjang menyumbang lebih dari 42 persen dari total kematian akibat pandemi COVID-19 di negara itu.

Ben Shapiro, Kepala Redaksi The Daily Wire, situs berita sayap kanan Amerika, menyebutkan dalam sebuah wawancara pada 30 April lalu bahwa nyawa warga lansia tidak layak untuk diselamatkan.

"Jika seseorang yang berusia 81 tahun meninggal karena COVID-19, itu tidak sama dengan seseorang berusia 30 tahun yang meninggal karena COVID-19. Jika seorang nenek meninggal di panti wreda pada usia 81 tahun, itu tragis dan mengerikan. Selain itu, angka harapan hidup di Amerika Serikat adalah 80 tahun," katanya.

Populasi minoritas juga sangat terpukul oleh pandemi COVID-19 di negara itu.

Namun, terlepas dari seruan para pakar kesehatan masyarakat untuk memprioritaskan masyarakat minoritas dalam penanggulangan virus, pemerintahan Trump belum mengambil tindakan yang cukup.

Hingga 12 Juni, warga kulit hitam non-Hispanik memiliki tingkat infeksi atau kematian akibat COVID-19 sekitar lima kali lebih tinggi dibandingkan warga kulit putih non-Hispanik, sementara orang Hispanik atau Latin memiliki tingkat kematian sekitar empat kali lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih non-Hispanik, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS dalam sebuah pernyataan pada 25 Juni.

Sejak awal pandemi, pemerintahan Donald Trump berulang kali melontarkan tuduhan tak berdasar terhadap Tiongkok dan WHO

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News