Jumlah Korban COVID-19 Turun Tajam, PM Spanyol Malah Minta Perpanjangan Karantina

Jumlah Korban COVID-19 Turun Tajam, PM Spanyol Malah Minta Perpanjangan Karantina
Warga menunjukkan tiket saat akan memasuki bekas Masjid Cordoba, Spanyol, yang dibuka untuk umum, di tengah pandemi COVID-19, Senin (25/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Jon Nazca/foc/djo

jpnn.com, BARCELONA - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez akan meminta parlemen menyetujui perpanjangan masa karantina di bawah status darurat COVID-19 sampai dua minggu.

Koran El Pais menulis, pada Minggu (31/5), Pedro Sanchez mengatakan, setelah perpanjangan masa karantina, pemerintah tidak akan lagi membatasi pergerakan masyarakat.

PM Sanchez melalui pertemuan virtual menyampaikan ke para kepala daerah bahwa langkahnya itu akan jadi karantina wilayah terakhir yang diberlakukan di Spanyol mengingat jumlah pasien positif telah turun drastis.

Korban jiwa akibat COVID-19 di Spanyol bertambah empat orang, Sabtu (30/5), sehingga totalnya jadi 27.125 jiwa, kata Kementerian Kesehatan.

Angka itu menunjukkan korban jiwa harian di Spanyol turun tajam, khususnya setelah pemerintah berhasil menanggulangi dampak pandemi.

Sementara itu, jumlah pasien positif bertambah 271 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya sebanyak 239.228 orang per Sabtu.

Spanyol menetapkan status darurat pada 14 Maret, menyebabkan warga hanya dapat ke luar rumah untuk membeli makanan, berobat, dan bekerja apabila mereka tidak dapat melakukannya dari rumah.

Anak-anak mulanya diwajibkan tetap dalam rumah sepanjang hari.

PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan, setelah perpanjangan masa karantina COVID-19 itu, pemerintah tidak akan lagi membatasi pergerakan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News