Jumlah Penolak Vaksin Lebih Banyak dari Polisi, Ibu Kota Terancam Lumpuh

Polisi mengatakan mereka telah mendakwa empat orang atas tindak pidana kebencian dan menyelidiki ancaman terhadap tokoh publik bersama Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).
Aksi terorganisasi itu sebagian bergantung pada pendanaan dari para simpatisan di AS, kata polisi.
GoFundMe menghapus platform donasi Konvoi Kebebasan, yang menyulut kemarahan sejumlah anggota DPR AS dari Partai Republik yang berjanji untuk menyelidiki langkah yang diambil oleh situs tersebut.
Mantan Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk memuji para sopir truk.
Anggota senior Pemerintah Liberal mengatakan mudahnya para demonstran menutup kawasan di sekitar parlemen dan ketidakberdayaan polisi merupakan "penghinaan nasional".
Sejumlah tokoh oposisi senior Konservatif yang mendorong protes tersebut, termasuk mereka yang berswafoto dengan para sopir truk, tidak membalas permintaan untuk berkomentar.
Pekan lalu, partai tersebut memecat pemimpinnya karena dianggap kurang bersemangat mendukung aksi tersebut. (ant/dil/jpnn)
Gelombang penolakan luar biasa terhadap kebijakan wajib vaksin membuat polisi di ibu kota negara ini kewalahan
Redaktur & Reporter : Adil
- Bandar Narkoba Diringkus Polda Kalteng Dijerat Pasal Pencucian Uang, Terancam Lama di Penjara
- Tambah Kekuasaan Bukan Memperbaiki Pengawasan, RUU Polri Dinilai Menyimpang
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Sepanjang April 2025, Polresta Bandar Lampung Ringkus 28 Tersangka Narkoba
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Kasus Pengeroyokan Warga SAD di Jambi, Polisi Tetapkan 2 Tersangka