Kabar Menggembirakan Buat Guru Honorer di Akhir Tahun

Kabar Menggembirakan Buat Guru Honorer di Akhir Tahun
Direktur Eksekutif Yayasan KARINA-KWI Dr. Fredy Rante Taruk Pr. (tengah bertopi) Foto: dokumentasi KARINA-KWI

Seluruh hasil donasi akan diserahkan kepada Yayasan KARINA-KWI, lembaga kemanusiaan di bawah payung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Yayasan ini menjalankan Program Bantuan Pendidikan bersama Komisi Pendidikan KWI dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi KWI.

Direktur Eksekutif Yayasan KARINA – KWI, Dr. Fredy Rante Taruk Pr mengatakan penyaluran dana hasil donasi akan dilakukan setelah program Caritas Christmas berakhir pada 31 Desember 2020. Namun seluruh persiapan telah dimulai sejak awal Desember.

“Donasi utama akan diberikan kepada sekitar 2.000 lebih guru honor prasejahtera. Sisanya disalurkan untuk perbaikan 200-an sekolah rusak di wilayah 27 provinsi Indonesia,” ujar pastor yang biasa disapa Romo Fredy.

Menurut Fredy, KARINA-KWI akan berupaya maksimal agar seluruh donasi benar-benar sampai ke tangan mereka yang paling membutuhkan.

“Ini dana publik yang harus kami kelola dengan akuntabel, akurat, transparan,” ujar doktor bidang ekonomi bisnis kelahiran Toraja, Sulawesi Utara ini.

Terkait daftar penerima bantuan, KARINA-KWI bekerja sama dengan Komisi Pendidikan KWI untuk menyeleksi dan melakukan asesmen.

Sekretaris Eksekutif Komisi Penddikan KWI TB. Gandhi Hartono SJ bersama tim Komisi Pendidikan di wilayah 27 provinsi, telah bergerak sejak November lalu, untuk menyaring data ribuan guru honorer.

“Tujuannya agar para penerima donasi benar-benar selaras dengan tujuan gerakan belarasa Caritas Christmas. Yakni The poorest of the poor,” ujar Romo Gandhi – sebutan akrabnya.

Hendra mengaku optimistis, donasi bagi para guru honorer prasejahtera masih akan terus mengalir sampai 31 Desember, tanggal penutup program LG4C.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News