Kabupaten Grobogan Siap Penuhi Target Kebutuhan Benih Kedelai Nasional

"Sebaran lokasi pengembangannya ada di Kecamatan Gabus, Ngaringan, Kradenan, Wirosari, Pulokulon, Toroh, Geyer, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, dan Penawangan," kata Sunanto.
Nantinya, hasil panen kedelai sebagian besar akan dijadikan benih, sisanya untuk keperluan konsumsi yang selama ini diserap konsumen di DIY dan Jawa Barat khususnya Sumedang sebagai bahan olahan pangan.
"Selama ini, kami menyuplai benih kedelai bahkan sampai ke Sulsel, Kalimantan, dan NTB," ujar dia.
Dia menyebut benih kedelai yang dikirim hampir ke seluruh Indonesia itu memiliki beberapa keunggulan.
"Kedelai varietas Grobogan yang pasti bukan GMO atau non-transgenik. Potensi produksi tinggi, mencapai 3,2 ton per hektar. Bahkan di sini, pernah menghasilkan kedelai 3 ton per hektar," imbuhnya.
Oleh karena itu, Sunanto mengajak para petani untuk kembali menanam kedelai.
Karena menurutnya, menanam kedelai sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan padi dan jagung.
"Kalau dihitung harian, pendapatan petani kedelai adalah Rp 152.941 per hari. Sedangkan padi per hari kurang lebih Rp 143.500 dan jagung Rp 118.182,” pungkas dia. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Kementan terus berusaha memenuhi kebutuhan benih kedelai nasional. Salah satu kawasan yang ditargetkan bisa jadi penyuplai benih adalah Kabupaten Grobogan.
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Elfany Kurniawan
- Bulog Terapkan Teknologi Biostimulan, Produksi Padi di Karawang Naik 2 Kali Lipat
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun