Kabupaten Grobogan Siap Penuhi Target Kebutuhan Benih Kedelai Nasional

Kabupaten Grobogan Siap Penuhi Target Kebutuhan Benih Kedelai Nasional
Ilustrasi - Kedelai impor. Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

"Sebaran lokasi pengembangannya ada di Kecamatan Gabus, Ngaringan, Kradenan, Wirosari, Pulokulon, Toroh, Geyer, Tawangharjo, Purwodadi, Kedungjati, Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, dan Penawangan," kata Sunanto.

Nantinya, hasil panen kedelai sebagian besar akan dijadikan benih, sisanya untuk keperluan konsumsi yang selama ini diserap konsumen di DIY dan Jawa Barat khususnya Sumedang sebagai bahan olahan pangan.

"Selama ini, kami menyuplai benih kedelai bahkan sampai ke Sulsel, Kalimantan, dan NTB," ujar dia.

Dia menyebut benih kedelai yang dikirim hampir ke seluruh Indonesia itu memiliki beberapa keunggulan.

"Kedelai varietas Grobogan yang pasti bukan GMO atau non-transgenik. Potensi produksi tinggi, mencapai 3,2  ton per hektar. Bahkan di sini,  pernah menghasilkan kedelai 3 ton per hektar," imbuhnya.

Oleh karena itu, Sunanto mengajak para petani untuk kembali menanam kedelai.

Karena menurutnya, menanam kedelai sebenarnya lebih menguntungkan dibandingkan padi dan jagung.

"Kalau dihitung harian, pendapatan petani kedelai adalah Rp 152.941 per hari. Sedangkan padi per hari kurang lebih Rp 143.500 dan jagung Rp 118.182,” pungkas dia. (cuy/jpnn)



Video Terpopuler Hari ini:

Kementan terus berusaha memenuhi kebutuhan benih kedelai nasional. Salah satu kawasan yang ditargetkan bisa jadi penyuplai benih adalah Kabupaten Grobogan.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News