Kakak Berhasil Bunuh Sadat, Adik Gagal Habisi Mubarak

Kakak Berhasil Bunuh Sadat, Adik Gagal Habisi Mubarak
Kakak Berhasil Bunuh Sadat, Adik Gagal Habisi Mubarak
Tidak banyak kakak beradik yang "kompak" menjunjung ideologi radikal seperti Islambouli bersaudara. Khalid Ahmed Showqy Al Islambouli alias Khalid Al Islambouli, serta adiknya, Mohammed Showqy Al Islambouli, dikenal luas karena upaya mereka menghabisi nyawa Presiden Mesir. Sementara itu, si sulung dikenal sebagai pemimpin kelompok oposisi Islam anti mendiang Presiden Anwar Sadat.

SEIRING bergulirnya revolusi di Mesir, dunia teringat pada sosok Khalid Al Islambouli. Meski tanpa gelombang unjuk rasa, pria berpangkat letnan itu sukses mengakhiri pemerintahan Sadat pada 6 Oktober 1981. Alasannya memang tidak terlalu politis. Bukan karena kepemimpinan si presiden kala itu sudah menjabat selama 11 tahun, tapi karena Sadat dianggap pro-Israel. Kebencian Khalid memuncak saat Sadat meneken Kesepakatan Kamp David yang menguntungkan Israel.

"Saya sudah membunuh firaun," seru Khalid begitu melihat Sadat bersimbah darah. Pemimpin 62 tahun itu tewas setelah tertembus 37 peluru. Yang paling mematikan adalah peluru dari senapan Khalid. Sebab, saat itu dia berada tepat di hadapan Sadat. Tak lama setelah menghabisi Sadat, Khalid diringkus petugas. Dia lantas ditahan dan menjalani proses hukum. Akhirnya, dia mengembuskan napas terakhir di hadapan regu tembak pada 15 April 1982 dalam usia 27 tahun.

Saat itu sebenarnya Khalid tidak bertugas mengamankan parade untuk memperingati kemenangan Mesir dalam Perang Yom Kippur 1973. "Sebenarnya, Khalid Al Islambouli tidak bertugas dalam parade hari itu. Kebetulan, saat itu dia menggantikan salah seorang personel Brigade Artileri ke-333 yang tiba-tiba berhalangan," terang Wikipedia dalam laporan online-nya.

Tidak banyak kakak beradik yang "kompak" menjunjung ideologi radikal seperti Islambouli bersaudara. Khalid Ahmed Showqy Al Islambouli alias

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News