Kakao Anjlok, Petani Makin Sulit

Kakao Anjlok, Petani Makin Sulit
Kakao Anjlok, Petani Makin Sulit
Lalu soal indeks tarif BK mulai dari 5 persen, 10 persen dan 15 persen. Itu kami nilai terlalu jauh. Perbedaan prosentase ini mengakibatkan selisih tarif yang cukup tinggi. Bagi eksportir untuk meminimalisasi resiko ketidakpastian, maka potongan harga yang dikurangkan adalah resiko tertinggi.

"Kedua permasalahan tersebut di atas, mengakibatkan ketidakpastian dalam penetapan tarif BK. Bisa saja tarif BK bulan ini sebesar 5 persen tetapi bulan berikutnya bisa ditetapkan 15 persen. Untuk itu kami mengusulkan supaya penetapan tarif dilakukan dengan menggunakan mata uang rupiah, dan ditetapkan secara spesifik (tidak berubah-ubah), yaitu maksimum BK adalah Rp1.000, per kilo," jelasnya. (fas/jpnn)

JAKARTA - Ketua Asosiasi Kakao Indonesia, Ir Zulhefi Sikumbang mengatakan merosotnya nilai jual kakao satu bulan terakhir hingga ke level Rp15 ribu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News