Kal Muller, Pria Hungaria yang 17 Tahun Hidup Bersama Suku Kamoro di Papua

Puluhan Kali Terjangkit Malaria, Kini Jadi Kebal

Kal Muller, Pria Hungaria yang 17 Tahun Hidup Bersama Suku Kamoro di Papua
Kal Muller bersama dua penari dari suku Komoro, Papua, di galeri seni di kawasan Palmerah, Jakarta, Sabtu (4/8). Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Di tengah kemeriahan pameran ada seorang yang terlihat sibuk. Dia mondar-mandir. Sesekali dia naik ke lantai 2 galeri pameran untuk menjelaskan pemutaran film dokumenter tentang suku Kamoro. Setelah itu, dia bergegas turun lagi untuk mengecek personel dan karya-karya ukiran yang dipamerkan.

Sosok berbadan tegap tersebut adalah Kal Muller. Pria yang bernama asli Kalmann Muller itu adalah warga Hungaria kelahiran 3 Mei 1939. Kal, begitu dia akrab disapa, terlihat lengket sekali dengan penduduk suku Kamoro.

"Mungkin, karena 17 tahun tinggal bersama mereka, saya jadi terlihat sangat lengket. Mereka itu saudara saya. Kami bersaudara," urai pria yang cukup fasih berbahasa Indonesia tersebut. Saking lamanya tinggal bersama suku Kamoro, dia bahkan disebut sebagai ahli sejarah dan antropolog spesialis suku yang tinggal di pesisir Timika, Papua, itu.

Sebutan tersebut muncul setelah Kal menerbitkan sejumlah buku tentang suku Kamoro dan suku-suku lainnya di Papua. Di antaranya berjudul Mengenal Papua, Pesisir Selatan Papua, dan Daratan Tinggi Papua. Buku lain yang akan segera terbit berjudul Pesisir Utara Papua. Buku yang berisi sejarah dan potret suku-suku di Papua tersebut didedikasikan kepada siswa Papua tingkat SMP hingga perguruan tinggi yang akses informasinya masih terbatas.

Keindahan budaya suku Kamoro di pedalaman Timika, Papua, membuat Kal Muller jatuh hati. Saking cintanya pada Kamoro, pria kelahiran Hungaria itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News