Kalah di Pilgub DKI Jakarta dan Banten, PDIP Ubah Strategi

Kalah di Pilgub DKI Jakarta dan Banten, PDIP Ubah Strategi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam rapat konsolidasi internal di Serang, Banten, Rabu (1/11). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN.Com

”Kalau melihat situasi di provinsi lain, Jabar, PKS akhirnya bergabung dengan Gerindra walaupun tadinya bersama Demokrat,” urainya. Hal yang sama mungkin terjadi di Jatim.

Mochtar optimistis karena Gerindra-PAN-PKS menunjukkan kecenderungan yang sama di banyak daerah.

Malah, dari sisi koalisi partai, Mochtar menilai Gerindra, PAN, dan PKS lebih pasti daripada poros PDIP.

Sebab, koalisi PDIP kini berbeda-beda di tiap daerah, menyesuaikan dengan peta politik masing-masing.

Mochtar memperkirakan koalisi PDIP di daerah saat ini tidak akan bertahan sampai Pileg dan Pilpres 2019.

Selain itu, dia melihat strategi PDIP pada pilkada serentak kali ini juga baru, berbeda dengan biasanya.

”Pasca kekalahan di DKI Jakarta dan Banten, ada semacam sindrom. PDIP mulai berpikir ulang soal strategi. Saat ini mereka memutuskan untuk berkoalisi,” ulasnya.

Padahal, di beberapa provinsi, sejatinya PDIP bisa mengusung paslon sendiri. (lum/deb/c9/oni)

Menghadapi Pilkada serentak 2018, PDIP tampaknya mengubah strategi, belajar dari kekalahan di Pilgub DKI Jakarta dan Banten.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News