Kalau Hanya Berwacana, Pulang Kampung Saja

Kalau Hanya Berwacana, Pulang Kampung Saja
Ketua DPR RI Marzuki Alie. Foto : Arundono W/JPNN

Anda sering memicu kontroversi dengan pernyataan-pernyataan yang terkadang melawan opini publik, dianggap tipis kuping dan reaktif?

Orang sekarang berpikirnya sesaat, hanya melihat apa yang ada di hadapan tetapi tidak melihat apa yang menjadi dasar persoalan itu. Kalau saya bilang dangkal nanti salah, marah lagi ya. Tetapi, kalau saya selalu berpiki itu melihat sebagai suatu sistem, setiap kejadian itu pasti dalam rangkaian sistem. Tidak mungkin dia satu bagian yang berdiri sendiri. Itu pasti. Dan orang melihatnya pada saat ini. Dia tidak melihat ke belakang. Akibatnya seolah-olah saya kontroversial.  Jadi cara pandang, cara pikir dan bagaimana kita mensikapi itu yang berbeda.

Bangsa ini perlu orang yang berani menyampaikan secara berani namun harus logis, didasarkan pada landasan-landasan pikiran-pikiran yang betul-betul sistematis, sehingga kita bisa mendapatkan satu solusi. Kita hanya bicara lips service, kemasan-kemasan bahasa yang bagus, tapi tidak menyelesaikan persoalan.


Tapi itu akhirnya menimbulkan kesan Anda menjadi tidak populer. Apa sudah siap dengan risiko itu?

Hidup ini kan sesaat. Jabatannya (sebagai Ketua DPR) maksimum lima tahun. Apakah hidup ini hanya mencari popularitas? Kalau hidup hanya mencari popularitas buat apa kita duduk di DPR? Tidak ada gunanya.

Sejak duduk sebagai Ketua DPR RI dua tahun lalu, nama Marzuki Alie nyaris tak pernah lepas dari kontroversi. Publik misalnya mencatat kontroversi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News