Kampung Minoritas Muslim: Simbol Tegaknya Antarumat Beragama

Kampung Minoritas Muslim: Simbol Tegaknya Antarumat Beragama
Masjid Ibadurrohman menjadi pusat kegiatan umat Islam di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan menjadi simbol tegaknya antarumat beragama. Foto Indra Mufarendra/Radar Malang/JPNN.com

Sementara penganut agama Islam sendiri sekitar 611 orang. Karena itu, di desa ini lebih mudah menemukan gereja ketimbang tempat ibadah lainnya.

Nah, Masjid Ibadurrohman sendiri berada beberapa ratus meter di timur Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) ”Keluarga Allah”.

Masjid Ibadurrohman menempati salah satu wilayah di Pedukuhan Tambakasri Wetan. Wilayah ini dulunya terisolasi karena dipisahkan oleh sungai sebelum beberapa tahun yang lalu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang membangun sebuah jembatan di sana.

Much. Tiksan, salah seorang pendiri masjid, mengenang bagaimana awal-awal pendirian Masjid Ibadurrohman. Pendanaannya disokong oleh donatur dari Arab Saudi.

Dia juga bersyukur karena ada dukungan dari warga sekitar.

”Untuk batu fondasinya, warga inisiatif cari sendiri. Kebetulan di sini dekat dengan sungai yang banyak batunya,” ujar Tiksan.

Setelah pembangunan selesai pada tahun 2004, Masjid Ibadurrohman kemudian menjadi pusat kegiatan umat muslim di sini.

Pada tahun itu, Desa Sidoasri yang terdiri atas dua dusun, yakni Dusun Tambakasri Wetan dan Dusun Tambakasri Kulon, masih menjadi bagian dari Desa Tambakasri. Nama Desa Sidoasri sendiri baru muncul tahun 2008.

Masjid Ibadurrohman menjadi pusat kegiatan umat Islam di Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan menjadi simbol tegaknya antarumat beragama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News