Kantor Go-Jek Ditutup di Depan Ratusan Sopir Angkot

Kantor Go-Jek Ditutup di Depan Ratusan Sopir Angkot
Ilustrasi. Foto: dok/JPG

“Tuntutan kami hanya satu, tutup kantor Go-Jek di Kota Padang ini. Mereka tidak memiliki izin, tapi dibiarkan beroperasi tanpa ditegur Pemko. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan unjuk rasa lagi dengan jumlah massa lebih besar,” tegasnya.

Saat menghadapi tuntutan para sopir angkot, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Amran mengakui bahwa Go-Jek di Padang memang belum memiliki izin operasi. “Jika tuntutannya untuk menutup aplikasi, kewenangannya tidak ada pada pemerintah daerah. Tapi kalau soal izin operasi dan penutupan kantor telah dilakukan hari ini juga,” jelasnya di hadapan para pengunjuk rasa.

Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Padang Yudi mengatakan, mulai Rabu (20/9) kantor Go-Jek di Kota Padang kantornya ditutup dan disegel. Penyegelan disaksikan instansi lainya, serta ribuan karyawan Go-Jek, para sopir angkot, serta pengusaha angkot. “Penutupan kantor Go-Jek ini karena kantor tersebut tidak memiliki izin,” ungkapnya.

Kabag Ops Polresta Padang Kompol Ediwarman menyebutkan, pihaknya mengerahkan sekitar 132 personel untuk mengamankan jalannya unjuk rasa yang para sopir dan pengusaha angkot. “Unjuk rasa berjalan aman dan lancar. Walaupun hujan deras, kami tetap mengawal sampai unjuk rasa selesai,” ungkapnya.

Perwakilan atau pengurus Go-Jek di Kota Padang ketika ingin diwawancarai, mereka tidak bersedia berkomentar. Mereka memilih diam dan masuk ke dalam kantornya yang telah disegel Dishub Padang.

Di sisi lain, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah mengaku belum bisa mengambil keputusan terkait penutupan kantor Go-Jek, Rabu (20/9). Kendati begitu, Mahyeldi berjanji segera mencarikan solusi terkait permasalahan angkutan online dengan angkutan konvensional tersebut.

“Dalam satu atau dua hari ini akan kita bahas dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Bagaimana permasalahan sebenarnya dan bagaimana jalan keluarnya,” kata Mahyeldi usai memberi tausyiah memperingati Tahun Baru Islam di Masjid Jihad Jati Paraksalai, Kecamatan Padang Timur, kemarin (21/9).

Menurut Mahyeldi, kehadiran Go-Jek telah membuka lapangan pekerjaan bagi sekitar 3.000 orang di Kota Padang. Tak hanya itu, kehadirannya pun sangat membantu bagi masyarakat. “Warga merasa terbantu dan harganya juga lebih murah,” jelasnya.

Meski diguyur hujan lebat, para sopir angkot bertahan dan berorasi menuntut agar kantor dan aplikasi Go-Jek secepatnya ditutup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News