Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut

Kapal Ternak Wujud Nyata Implementasi Program Tol Laut
Ilustrasi kapal ternak. Foto: Kementan

Pemanfaatan Muatan Balik Kapal Khusus Ternak

Pemanfaatan Muatan balik masih belum dioptimalkan, mengakibatkan biaya operasional/tarif yang tinggi.

Hal tersebut perlu dikembangkan lebih baik lagi dengan melibatkan pemerintah daerah serta pelaku usaha antar wilayah sehingga tol laut mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi antarwilayah.

Keberadaan kapal khusus ternak dapat dimanfaatkan pada arus balik untuk mengangkut bahan pakan ternak dari Pulau Jawa ke NTT.

Biaya angkutan pakan buatan pabrik pun jika diangkut kapal ternak jauh lebih murah karena memanfaatkan arus balik dengan tarif muatan relatif murah.

“’Hal ini tentu mendukung upaya meminimalisir penyusutan bobot hidup ternak salah satunya dari sisi kebutuhan pakan ternak selama pelayaran. Penyusutan bobot hidup ternak selama pengangkutan dinilai dapat menurunkan nilai ekonomi ternak sehingga kompensasi kerugiannya dibebankan pada penambahan harga tiap kg bobot hidup ternak”ungkap Fini.

Fini menyebutkan provinsi NTT sebagai gudang ternak sapi, kerbau dan babi membutuhkan kontinuitas ketersediaan bahan pakan ternak yang cukup sepanjang tahun.

Namun, pada musim kemarau ketersediaan bahan pakan ternak di Provinsi NTT cenderung terbatas, untuk mengantisipasi kekurangannya perlu dipasok bahan pakan ternak dari daerah sumber pakan ternak.

Pemerintah telah mencanangkan program Nawa Cita. Salah satunya dengan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dengan implementasi program tol laut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News