Kapitra Merespons Prof Al Makin yang Minta Kasus Penendang Sesajen Dihentikan, Begini

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi pernyataan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Al Makin yang meminta proses hukum terhadap HF, penendang sesajen di areal Gunung Semeru, dihentikan.
Kapitra mengatakan dirinya menghargai Prof Al Makin yang sudah menyampaikan pendapatnya itu.
Namun, lanjut Kapitra, demi menjaga stabilitas negara, aksi penistaaan agama tidak boleh terjadi.
"Jika terjadi (penistaan agama) harus ditindak supaya tidak menjadi kelatahan dan gejolak masyarakat," kata Kapitra kepada JPNN.com, Sabtu (15/1).
"Kita, kan, perlu stabilitas apalagi kondisi sekarang. Hal-hal yang berdasarkan keyakinan orang, sulit membawanya dalam pemikiran kita, karena ini persoalan subjektif dan personal betul," sambung Kapitra.
Kapitra Ampera mengatakan penyelesaian masalah penendang sesajen itu bisa saja dengan mediasi atau restorative justice.
Namun, menurut pria kelahiran 20 Mei 1966 itu, yang lebih penting ialah masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa menghina keyakinan orang lain tidak boleh terjadi.
"Harus ada kesadaran di tengah masyarakat, menghina keyakinan orang itu perbuatan yang nista, perbuatan yang sangat bertentangan dengan ajaran agama mana pun," ujar Kapitra.
Kapitra Ampera menanggapi pernyataan Prof Al Makin yang meminta proses terhadap penendang sesajen di area Gunung Semeru, dihentikan.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan 900 Meter di Atas Puncak
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial