Kapolres-Dandim Cek Ranmor Evakuasi

Kapolres-Dandim Cek Ranmor Evakuasi
GELAP: Pagi hari arah angin yang biasanya ke arah Barat daya mendadak berubah ke arah Timur Laut. Hal ini menimbulkan hujan abu vulkanik yang membuat sedikit kepanikan warga Ngadisari di kecamatan Sukapura yang berjarak 3 km dari kawah Bromo. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Satu per satu ranmor dicek mulai dari rem, mesin, lampu hingga kesigapan sopir masing-masing. Kapolres dan Dandim tidak sendirian, mereka didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo.

"Coba nyalakan sirine, lampu-lampu," kata Dandim Heri kepada seluruh sopir ranmor evakuasi. Ada sejumlah kendaraan yang diminta mempraktekkan mesinnya langsung. Cek kesiapan ranmor ini sekaligus menghimbau petugas hati-hati, tidak panik dan mengutamakan keselamatan. Karena infrastruktur yang minim, Dandim meminta agar mereka ekstra hati-hati.

"Kami mengecek kesiapan kendaraan yang akan dipakai untuk evakuasi. Mengingatkan saat evakuasi jangan ngebut, karena nanti bisa berakibat timbul korban. Pokoknya kami, saya dengan pak kapolres akan mengingatkan terus," terang Letkol Inf Heri Sutiono yang mengatakan ada penambahan personil.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Zulkifar menyatakan pengecekan ini untuk mengantisipasi saat terjadi evakuasi justru kendaraan yang tidak siap. Lokasi terminal Cemoro Lawang ini digunakan untuk tempat evakuasi pertama di daerah yang berjumlah sekitar 699 penduduk.

PROBOLINGGO -- Sejak Gunung Bromo ditetapkan berstatus awas pada Selasa (23/11) hingga kemarin (30/11), belum ada langkah evakuasi warga. Kendati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News