Kapolri Masih Yakin Anak Buahnya Hanya Lalai

Kapolri Masih Yakin Anak Buahnya Hanya Lalai
Kapolri Masih Yakin Anak Buahnya Hanya Lalai

Ini yang kemudian membuat warga berang dan menyerang Polsek Biau. Namun dalam penyerangan kantor Mapolsek Biau pada penghujung Agustus lalu itu, justru lima orang warga tewas karena luka tembak. Jatuhnya korban jiwa membuat aksi penyerangan berlanjut.

Malam berikutnya giliran rumah wakapolres Buol, asrama Aolri serta Mapolsek Mumunu dirusak dan dibakar. Rangkaian kejadian ini kini dipecah menjadi tiga kasus utama, yaitu tewasnya Kasmir Timumun dalam tahanan, penembakan warga, serta perusakan kantor dan aset Polri. Untuk dua kasus pertama, diduga kuat ada kelalaian.

Apakah kelalaian itu merupakan kelalaian internal terstruktur termasuk dari Irwasum Polri? Kapolri membantah hal itu. "Tidak,  tidak. Jadi jangan selalu dikaitkan kelemahan. Kalau pengawasan itu sudah sistem berjenjang. Dari Irwasum, Irwasda yang namanya waskat (pengawasan melekat) dari komandan masing-masing," tambahnya.

Kalaupun ada kelalaian polisi dalam kasus Buol, tambah Kapolri, tanggung jawabnya hanya pada pimpinan kepolisian setempat. "Jadi kelalaian itu kalau memang di tingkat bawah, pakailah peran komandan-komandan di bawah. Kanit-kanitnya. Kalau namanya ada masyarakat sampai meninggal di tahanan, bagaimana bentuk pengawasan? SOP-nya (Standar Opersaso Prosedur) sudah ada," tegas kapolri.(zul/jpnn)

JAKARTA - Tim investigasi yang dipimpin Wakapolri Komjen (pol) Jusuf Manggabarani terus melakukan penyidikan terkait bentrok warga dengan polisi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News