Kapten Kapal Sebut Karang Tak Ada di Peta

Kapten Kapal Sebut Karang Tak Ada di Peta
Costa Concordia. Foto : The Guardian
"Kami sampai berteriak berulang-ulang kepada kru kapal agar segera menurunkan sekoci. Mereka malah awalnya melarang kami masuk ke sekoci," tutur Mike van Dijk, penumpang asal Belanda. 

 

Padahal, begitu mendengar bunyi dentuman pada Jumat malam lalu itu, saat kebanyakan penumpang sedang makan malam atau bersantai di panggung hiburan yang tersaji di kapal, semua langsung merasa ada yang tak beres pada kapal yang dibangun dengan biaya 450 juta euro (Rp 5,1 triliun) itu. 

 

"Kami merasakan kapal menabrak sesuatu dan semua barang mulai berjatuhan. Gelas-gelas pecah dan semua orang panik serta mulai berlarian. Kami melihat melalui jendela, air kian dekat dan dalam waktu sangat cepat air sudah masuk," tutur Fabio Costa yang bekerja di salah satu toko di dalam kapal itu sebagaimana dikutip The Guardian.

 

Toh, membutuhkan waktu hampir satu jam bagi kapten kapal Francesco Schettino untuk mengumumkan kepada para penumpang agar meninggalkan kapal yang dilengkapi berbagai fasilitas luks, mulai lapangan olahraga, teater, bioskop, hingga restauran itu. Celakanya lagi, bukannya memikirkan para kru dan penumpang, Schettino justru menyelamatkan diri lebih dulu.

 

KRU Costa Concordia sangat lamban memberikan pertolongan kepada penumpang. Tim investigasi menduga kapal itu salah arah.   Napas Robert dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News