Karbon Kanker

Oleh Dahlan Iskan

Karbon Kanker
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

'Di tengah jalan' itu berarti di antara kulit tubuh ke lokasi kanker. Jaraknya mungkin hanya 10 cm. Atau sekitar itu.

Tergantung dari bagian mana carbon ion itu dimasukkan tubuh dan di mana lokasi kankernya. Bisa di liver, paru, prostat, usus dan seterusnya.

Kecepatan kirim itu harus begitu cepatnya sehingga ukurannya bukan lagi detik/km. Pakai ukuran kecepatan suara pun tidak cukup.

Ukuran kecepatan kirim carbon ion itu harus 'kecepatan cahaya'. Memang tidak akan bisa secepat cahaya. Namun 50 persennya pun sudah lebih cepat dari suara.

Kecepatan tinggi itu dimaksudkan agar ketika carbon ion itu meledak yang hancur adalah DNA sel kankernya. Bukan sel-sel tubuh di sekitar kanker.

Itulah bagian tersulit menyembuhkan kanker: bagaimana sang obat bisa mematikan sel kanker. Bukan justru mematikan sel-sel tubuh yang sehat di sekitarnya.

Mahalnya alat transportasi carbon ion itu terbawa sampai ke biaya pengobatan. Tentu. Hari ini penderita kanker yang ingin sembuh lewat cara itu harus membayar --tidak perlu diingat angka ini-- Rp 800 juta.

Sekitar itu. Tergantung kondisi pasien --maksud saya kondisi sakitnya. Juga seberapa banyak kankernya.

Di Tiongkok penderita kankernya 4 juta orang. Tiga juta di antaranya tidak bisa disembuhkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News