Karhutla di Meranti Makin Meluas, Tim Gabungan Harus Bekerja Keras Melakukan Pemadaman

Karhutla di Meranti Makin Meluas, Tim Gabungan Harus Bekerja Keras Melakukan Pemadaman
Tim gabungan berjibaku saat memadamkan api di salah satu daerah di Riau yang kini memasuki musim panas. ANTARA. dok.

jpnn.com - PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, makin meluas. Tim gabungan yang terdiri dari anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, dan TNI AD, Polri bekerja keras memadamkan karhutla itu, Senin (25/3).

"Tim gabungan bekerja keras karena kebakaran hutan dan lahan makin meluas," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kepulauan Meranti Muhlisin kepada media di Meranti, Senin (25/3).

Dia mengatakan hingga kini tim gabungan di lapangan masih berupaya melakukan pemadaman dan pendinginan, di Desa Telesung, Gayung Kiri, Penyagun, Repan dan Mantiasa, Kecamatan Rangsang Pesisir.

Sementara itu, katanya, sumber air yang cukup jauh menjadi kendala dalam upaya mempercepat pemadaman. Di Desa Repan, misalnya, sumber air berjarak dua kilometer dari lokasi karhutla.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kepulauan Meranti Edi mengatakan pihaknya harus melakukan penyekatan air pasang laut untuk mendapatkan kebutuhan air saat melakukan pemadaman karhutla di Desa Mantiasa, Kecamatan Tebingtinggi Barat.

"Kami mendapatkan sumber air dari air pasang laut dan air itu ditebar. Karhutla memerlukan penanganan segera apalagi kini Riau dilanda cuaca ekstrem," kata Edi yang juga terjun memadamkan api di Desa Mantiasa.

Setelah api dipadamkan, katanya lagi, tindakan pendinginan harus terus dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebakaran ulang apalagi Riau memiliki kawasan gambut yang memungkinkan bara api masih terdapat pada gambut dalam yang mencapai 10 meter itu.  (antara/jpnn)

Tim gabungan harus bekerja keras memadamkan kebakaran lahan dan hutan (karhutla) yang makin meluas di Meranti, Riau.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News