Kasus Alat Bekas Antigen, Begini Reaksi Syarief Hasan
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menilai kejadian ini seharusnya menjadi langkah besar untuk mengevaluasi pelayanan-pelayanan di instansi-instansi.
"Sekelas Kimia Farma saja bisa kecolongan seperti ini. Tentu, ini harus menjadi bahan evaluasi besar-besaran yang harus dilakulan oleh pemerintah," ungkapnya.
Syarief menyebutkan langkah evaluasi dan pengawasan adalah bentuk antisipasi pelanggaran, penyelewengan, ataupun pelayanan yang kurang optimal.
"Jangan hanya menunggu laporan masyarakat. Pemerintah harus aktif bergerak untuk mengevaluasi instansi-instansi yang melakukan pengecakan Covid-19 di berbagai daerah," jelasnya.
Apalagi, lanjut Syarief, prasyarat untuk masuk ke Indonesia maupun berpergian antardaerah adalah memiliki bukti rapid antigen.
"Pemerintah harus benar-benar teliti sehingga tidak terjadi penyimpangan kembali yang berpotensi memunculkan kasus-kasus Covid-19 yang baru.", tutup Syarief Hasan. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Syarief Hasan meminta pemerintah memberikan penyuluhan dan teguran keras kepada berbagai pihak yang tidak profesional dalam melakukan pengecakan Covid-19. Buntut kasus alat bekas antigen di Bandara Kualanamu.
Redaktur & Reporter : Boy
- Plt Sekjen MPR Berharap Silaturahmi Antarpegawai dan Para Purnabakti jadi Tradisi
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Lestari Moerdijat: Peringatan Hari Buruh jadi Momentum Komitmen Tuntaskan RUU PPRT
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR
- Amir Uskara Sebut PPHN Harus Memuat Target Pembangunan yang Terarah, Bukan Cuma Asumsi