Kasus Pilot Narkoba Bisa Ubah Kepercayaan Internasional
Jumat, 10 Februari 2012 – 08:11 WIB
“Langkah industri penerbangan Indonesia dalam bisnis penerbangan internasional sulit diwujudkan tanpa langkah konkret serta implementasi secara tegas oleh pemerintah. Beberapa kecelakaan penerbangan di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh faktor teknis maintenance pesawat, tetapi juga karena human error,” ujarnya.
Baca Juga:
Kepercayaan masyarakat internasional terhadap masakapai penerbangan nasional akan menurun dengan adanya kasus pilot mengkonsumsi narkoba, yang sudah kesekian kalinya terjadi.
Tanpa adanya jaminan keselamatan dan keamanan penerbangan, besar kemungkinan maskapai penerbangan Indonesia akan semakin sulit bersaing dengan maskapai asing. Selain kondisi pesawat yang layak terbang, pilot dan awak kabin adalah bagian integral dalam keselamatan penerbangan. Penggunaan narkoba oleh pilot atau awak kabin memungkinkan terjadinya human error dalam penerbangan.
“Dari kasus penggunaaan narkoba oleh pilot serta upaya menghilangkan peredaran narkoba di dunia penerbangan yang tertuang dalam draft Peraturan Menteri Perhubungan, telah mengadopsi Civil Aviation Service Regulation (CASR) 120,” katanya.
JAKARTA – Pilot Lion Air yang kedapatan mengkonsumsi zat adiktif jenis sabu-sabu mengundang perhatian kalangan DPR. Anggota Komisi V
BERITA TERKAIT
- Menpora Dito Dukung Voice of Baceprot Tampil di Festival Musik Paling Bergengsi di Dunia
- Kemenkes Gandeng Kedutaan Swedia-AstraZeneca Perkuat Pelayanan & Sistem Kesehatan di Indonesia
- Peradi Pimpinan Otto Hasibuan Siap Beri Masukan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pendeta Gilbert Lumoindong Digugat Aktivis Kristiani di PN Jakpus
- Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan, Toyota Eco Youth Kembali Digelar
- Hadiri Halalbihalal PW Prika, Menaker Ida Apresiasi Dedikasi Para Pensiunan Kemnaker