Kawasan Cincin Api Bergolak, Termasuk Indonesia

Kawasan Cincin Api Bergolak, Termasuk Indonesia
Prajurit Kapassus membantu korban gempa di Citalahab, Desa Melasari, Nanggung, Bogor, Rabu (24/01). Foto : Sofyansyah/Radar Bogor/JPNN.com

Sehari sebelumnya, gunung api Mayon di Pulau Luzon Filipina meletus dan memancarkan abu dan awan panas. Mengiringi aktivitas gunung Agung di Bali dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Menyusul kemudian letusan Gunung Api Kusatsu-Shirane di Prefektur Gunma, Jepang pada Selasa pukul 10.00 waktu setempat. Satu orang tewas dan 11 lainnya terluka.

Tiga jam setelah Kusatsu meletus, giliran indonesia yang diguncang oleh gempa berkekuatan 6,1 SR di lepas pantai selatan Jawa bagian barat, 81 Km di barat daya Kabupaten Lebak, Banten.

Gempa ini juga menggoyang bangunan-bangunan tinggi di ibukota Jakarta dan menimbulkan kepanikan. Ratusan bangunan rusak sepanjang Banten dan Bogor dan beberapa orang terluka.

Badan kebencanaan PBB United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR) pun langsung mengeluarkan peringatan.

Dalam pengumuman yang disiarkan via Twitter pada selasa pagi waktu AS, UNISDR menyebut bahwa cincin api pasifik sedang aktif.

Gempa masih terus berlanjut hingga Rabu (24/1). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan setidaknya dua gempa besar. Satu terjadi sekitar pukul 08.49 WIB, satu lagi terjadi 13.32 WIB.

Meskipun tidak sekuat gempa pertama, kedua gempa juga terasa sampai Jakarta. Terutama bagi penghuni gedung-gedung tinggi.

Kawasan cincin api pacific terekam aktif. Sejumlah negara yang berada di lempeng Pasifik merasakan gempa dalam waktu hampir bersamaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News