Kawat Diplomatik AS Goyang Kekuasaan SBY

Bocoran Wikileaks Dibeber 2 Koran Australia

Kawat Diplomatik AS Goyang Kekuasaan SBY
Foto tampilan halaman depan The Age.
KUNJUNGAN Wakil Presiden Boediono ke Australia untuk membahas reformasi birokrasi yang korup disambut berita tidak mengenakkan bagi pemerintah Indonesia. Dua koran berpengaruh di Australia, harian The Age dan Sydney Morning Herald, membuat headline tentang keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam melindungi pelaku korupsi, serta peran 'first lady' Ani Yudhoyono dalam mengeruk kekayaan.

Sumber laporan The Age dan Sydney Morning Herald adalah kawat diplomatik Kedutaan Besar AS di Jakarta yang dibocorkan Wikileaks. Tak tanggung-tanggung, dalam berita itu disebutkan bahwa korupsi yang diminta untuk ditutup itu melibatkan Taufik Kiemas, politisi PDI Perjuangan yang juga suami mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri.

The Age edisi Jumat (11/3), menurunkan berita utama berjudul Yudhoyono 'abused power' yang memuat bahwa pada bulan Desember 2004, Kedubes AS di Jakarta melaporkan bahwa satu dari sejumlah informan politik yang paling bernilai, yaitu penasehat Presiden, TB Silalahi, meminta Hendarman Supandji yang saat itu menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) untuk mengumpulkan bukti korupsi yang melibatkan Taufik Kiemas,

The Age menulis, tak berselang lama setelah terpilih menjadi Presiden menggantikan Megawati, SBY mengintervensi kasus korupsi yang melibatkan Taufik Kiemas. Figur penting di PDI Perjuangan yang kini menjadi Ketua MPR RI itu dilaporkan telah menggunakan kekuatannya untuk mengontrol PDIP yang menjadi partai peraih suara terbanyak pada Pemilu 1999, untuk menjadi makelar kasus. Diplomat AS menyebutnya sebagai "kasus korupsi yang melegenda di masa kekuasaan Megawati."

KUNJUNGAN Wakil Presiden Boediono ke Australia untuk membahas reformasi birokrasi yang korup disambut berita tidak mengenakkan bagi pemerintah Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News