Ke Tingkok, Ical Dinilai Langkahi Peran Negara

Ke Tingkok, Ical Dinilai Langkahi Peran Negara
Ke Tingkok, Ical Dinilai Langkahi Peran Negara
JAKARTA - Kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ke negeri Tirai Bambu, Tiongkok, dipertanyakan. Sebagai ketua umum partai, Ical –sapaan Aburizal Bakrie–  dinilai tidak seharusnya melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Tiongkok Xi Jinping. Juga tidak penting melaporkan hasil pertemuan tersebut kepada Presiden SBY.

Karena dengan begitu, Ical sama artinya dengan melangkahi peran negara. “Saya pertanyakan Ical ke Tiongkok itu mewakili state atau apa" Kalau mewakili koalisi, koalisi itu apanya negara" Lalu fungsi menteri-menteri bagaimana" Ini kalau begini kan jadi kacau tata pemerintahan kita,” kata Koordinator Koalisi Masyarakat untuk Pengawasan Pemerintahan yang Baik & Bersih (Komwas PBB) Daniel Zuchron kepada INDOPOS (Group JPNN), Kamis (21/4).

Menurut mantan Kornas Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) ini, dari sisi komunikasi politik, memang sah saja seorang Ketua Umum Partai bertemu dan berbagi pengalaman dengan ketua umum partai lain dari negara berbeda. Jadi, sepanjang pertemuan dengan Xi Jinping dilakukan sebatas dia sebagai petinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT), tentu bisa dibenarkan. Namun melihat pembicaraannya yang lebih berorientasi pada penjajakan kerjasama bisnis, ini yang secara etik kemudian patut dipertanyakan. 

“Seorang petinggi partai besar ke Tiongkok itu maknanya apa" Kalau saya memahami ini partai ya hanya dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis saja,” terangnya.

JAKARTA - Kunjungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ke negeri Tirai Bambu, Tiongkok, dipertanyakan. Sebagai ketua umum partai, Ical –sapaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News