Ke Universitas Al-Azhar ketika ''Azhari'' Indonesia Bermasalah (2)
Rabu, 18 Februari 2009 – 07:24 WIB
Banyak mahasiswa Indonesia di Al-Azhar yang mengatakan karakter Fahri tidak menggambarkan keseharian para Azhari yang sebenarnya. Selain kehidupan ekonomi terlihat "mulus-mulus saja", karakter yang dimainkan aktor Fedi Nuril, baik di novel maupun filmnya, lebih banyak menggambarkan kehidupan cintanya. Padahal, jangankan urusan cinta, bisa menjadi mahasiswa yang baik, apalagi berprestasi di universitas yang didirikan pada 359 Hijriah atau 970 Masehi itu, sulitnya bukan main.
Saat ini Al-Azhar memiliki sekitar 5.000 mahasiswa asal Indonesia. Sayang, besarnya jumlah mahasiswa ini tak diiringi prestasi akademik yang memadai. Tahun lalu (2008) tingkat kegagalan mahasiswa Indonesia yang studi di universitas itu mencapai 60 persen lebih.
''Ini tentu saja memprihatinkan. Belum ada perubahan sejak saya menjadi Dubes di sini pada Oktober 2007 lalu,'' kata Duta Besar RI untuk Mesir Abdurrahman Muhammad Fachir dengan nada masygul.
Kegagalan studi yang dia maksudkan diukur dari beberapa kriteria seperti tingkat kelulusan, kenaikan tingkat, dan lama studi. ''Yang lancar kuliahnya paling banter hanya 40 persen,'' kata Fachir.
Langkah Kedubes Mesir di Jakarta melakukan tes penerimaan mahasiswa baru Al-Azhar secara langsung dan mengesampingkan hasil seleksi Depag bukan tanpa
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor