Kecelakaan di Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di Turunan Jalan Transyogi

Kecelakaan di Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di Turunan Jalan Transyogi
Polisi saat olah TKP kecelakaan maut truk Pertamina di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Selasa (19/7). Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, CIBUBUR - Kecelakaan maut di Cibubur mendapat reaksi masyarakat.

Masyarakat menilai, penyebab kecelakaan adalah karena keberadaan lampu merah diturunan Jalan Transyogi, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.

Terkait hal itu, muncul pula petisi melalui change.org, yang mendesak lampu merah tersebut dicabut. Hingga saat ini, tercatat 28 ribu warga menandatangani petisi tersebut.

Akun bernama Umi N, dalam petisi tersebut menyebut saat ini di Jalan Transyogi sedang ada pembangunan Project CBD seberang CitraGrand.

Dengan adanya projek tersebut, dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD. Padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi.

“Kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam truk dari arah belakang karena turunan. Apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan? tanya akun tersebut dalam petisinya.

Fatality case berulang dalam waktu belum satu bulan, high risk dengan kondisi jalan turunan langsung lampu merah. Membuat driver tidak siap/kagok,” ungkap warga bernama Risa Prawesti, mendukung petisi itu.

"Mohon dievaluasi terkait lampu merah yang berada di turunan dan tikungan. Ini sangat tidak pas posisi nya. sangat berbahaya," tulis Doni Moferz.

Masyarakat menilai, penyebab kecelakaan adalah karena keberadaan lampu merah diturunan Jalan Transyogi, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News