Kejar Ketertinggalan Infrastruktur dengan Alokasi Dana Besar

“Dengan kata lain, jika tidak fokus mengembangkan SDM saat ini, biaya yang akan dikeluarkan nanti untuk memperbaiki keadaan di masa yang akan datang tersebut akan jauh lebih besar. Ujung-ujungnya masyarakat juga yang terdampak,” tutur Scenaider.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk efisiensi kegiatan ekonomi secara umum.
Tanpa infrastruktur, dalam hal sederhana, pengiriman bahan makanan untuk sampai ke pasar-pasar akan terhambat.
Hal itu berdampak pada kenaikan harga komoditas yang menyulitkan masyarakat.
Dia mencontohkan Tiongkok yang berhasil bangkit dari kondisi yang lemah hingga era 1980-an.
Namun, sejak 1990-an, Tiongkok berhasil menjadi raksasa adalah berkat pembangunan infrastruktur yang efisien.
Dengan infrastruktur dasar seperti jalan raya dan jalur kereta api yang terbangun, maka biaya produksi barang akan jauh rendah.
Hal itu akan membantu meningkatkan daya saing Indonesia dibandingkan negara lain.
Pemerintah Indonesia terus berusaha mencegah bencana di masa mendatang yang diakibatkan ketertinggalan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia (SDM).
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Gubernur Herman Deru Dorong Pembangunan Infrastruktur Daerah yang Berdampak Luas
- Telkom Tutup 2024 dengan Kinerja Positif, Pendapatan Konsolidasi Sebesar Rp150 Triliun
- BKBK Jadi Cara Herman Deru Dorong Percepatan Pembangunan Infrasturktur Lahat
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya