Kekeringan di Bantul Meluas, PMI Gandeng Tagana Percepat Droping Air Bersih
Saat itu ada dua tangki mobil berkapasitas 5.000 liter per tangki mulai menyalurkan air bersih untuk warga di Kedung Walikukun.
“Droping itu penting karena di sana sudah mulai kesulitan mendapatkan air bersih,” katanya, Minggu (5/9).
Lebih lanjut Safa mengungkapkan, di kawasan Kedung Walikukun sempat diajukan untuk proyek sumur bor, sayangnya gagal.
Begitu juga dengan usaha untuk mengalirkan air dari beberapa wilayah, seperti dari Wonolelo, dan Sitimulyo akan tetapi karena debit air yang kurang, membuat usaha tersebut sia-sia.
“Biasanya warga di sana memang selama 4 bulan musim kemarau membeli air. Setiap rumah biasanya membeli 2 tangki air untuk kebutuhan air bersih dan ternak mereka,” jelasnya. (mar/harianjogja)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Wilayah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, makin meluas. Permintaan air bersih ke PMI meningkat.
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Pemkot Yogyakarta Tidak Melarang Study Tour, tetapi
- Terima TPP Rp 500 Ribuan, Guru di Yogyakarta Minta Pemerintah Lebih Adil
- Berkunjung ke Desa Pambotanjara, Mensos Risma Janji Carikan Sumber Air Bersih Terdekat
- 45 Persen Air Tanah di Jakarta Terkontaminasi, Vitopure S2-2G Solusinya
- 10 Tahun, DoggyHouse Records Rayakan Bareng Dubyouth Hingga Megatruh Soundsystem
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia