Kelas Menengah Indonesia Bukan Ancaman

Kelas Menengah Indonesia Bukan Ancaman
Kelas Menengah Indonesia Bukan Ancaman
JAKARTA - Selama delapan tahun terakhir, 2003-2010, terjadi pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang cukup signifikan. Financial Reform Institute (FRI) mencatat, pertumbuhan dari 81 juta atau 37,7 persen penduduk dari tahun 2003 menjadi 134 juta atau 56,6 persen penduduk kelas menengah.

"Kelas menengah yang didefenisikan sebagai penduduk yang memiliki tingkat komsumsi antara USD 2-20 per harinya. Dengan kata lain, terlah terjadi pertambahan penduduk kelas menengah rata-rata 7 juta setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan tercepat terjadi selama 3-4 tahun terakhir," kata Direktur FRI, M Husni Thamrin pada diskusi di Jakarta , Rabu (30/3).

Menurut Husni, kenaikan jumlah penduduk kelas menengah dikarenakan pembangunan yang secara signifikan menurunkan angka kemiskinan dari 37,3 juta (17,42 persen) pada tahun 2003 menjadi 31,02 juta (13,33 persen) tahun 2010. Demikian halnya dengan angka pengangguran turun dari 10,25 juta (9,86 persen) tahun 2004 menjadi 8,32 juta (7,14 persen) pada tahun 2010.

Terjadinya peningkatan jumlah kelas menengah dari segi ekonomi kata Husni akan mendorong dan mendinamisasi tingkat pertumbuhan Indonesia di masa depan dengan tiga cara. Yang pertama, meningkatnya akumulasi tabungan dan human capital. Kedua, peningkatan komsumsi melalui kerelaan membayar lebih untuk barang berkualitas. Dan ketiga adalah semangat kewirausahaan.

JAKARTA - Selama delapan tahun terakhir, 2003-2010, terjadi pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang cukup signifikan. Financial Reform Institute

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News