Kelompok Neo Nazi Menyasar Mahasiswa Asing di Australia

Di websitenya, Antipodean Resistance menyatakan bahwa kegiatan penempelan posternya itu dirancang untuk "menarik perhatian pada bagaimana universitas kita secara langsung bertanggung jawab mendatangkan ratusan ribu 'mahasiswa' asing setiap tahun, yang kebanyakan memiliki jalur langsung ke ' kewarganegaraan' di akhir studi mereka".
"Hal ini dilakukan agar universitas mendapatkan uang, dan akibatnya semakin sedikit pekerjaan untuk lulusan universitas Australia," kata kelompok ini.
'Sepenuhnya tak dapat diterima'
Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara UTAS menyatakan "isi poster itu mengerikan dan setiap staf atau mahasiswa yang tertekan akibat insiden tersebut dapat mengakses layanan dukungan komprehensif dari institusi ini".
Skip Twitter Tweet
FireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame.
TWITTER: Neo Nazi tweet
"Nilai-nilai kami mengikatkan diri pada masyarakat yang adil, beragam dan inklusif," kata juru bicara tersebut.
"Isi poster ini mewakili satu pandangan yang sama sekali tidak dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat sipil," tambahnya.
Serikat Universitas Tasmania (TUU) mengatakan pihaknya "mengecam serangan anti-Semit dan homofobia yang dilakukan di kampus Domain Universitas Tasmania oleh kelompok supremasi kulit putih dan kelompok neo-Nazi Antipodean Resistance".
Presiden TUU Clark Cooley mengatakan universitas di seluruh Australia menghadapi "serangan vandalisme serupa tahun ini oleh kelompok yang sama yang menggunakan istilah rasis dan homofobia saat menampilkan citra Nazi".
Isi poster itu mengerikan dan setiap staf atau mahasiswa yang tertekan akibat insiden tersebut dapat mengakses layanan dukungan komprehensif dari institusi ini
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK