Kelong Bay

Oleh: Dahlan Iskan

Kelong Bay
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Jangan-jangan yang seperti itu juga maunya Prof Habibie –yang awalnya merangkap sebagai ketua otorita yang berkuasa penuh merencanakan pembangunan Batam.

Baca Juga:

Pagi itu hujan sangat lebat. Suara musik harus lebih dikeraskan. Namun, teras ini istimewa. Tidak sampai terkena tempias sama sekali.

Kelong Bay

Kami berhasil tidak sarapan banyak: satu telur rebus, selembar roti toast, beberapa iris pepaya. Harus ada ruang untuk makan siang. Makan besar.

Pagi itu hanya ada satu acara serius. Maka makan siangnya ditarik agak dini: untuk memberi slot pada roti canai dan yang lainnya tadi.

Lokasi makan siang ini dipilih yang agak jauh: agar perjalanan pulang dari restoran bisa sekitar 1 jam.

Pilihan lokasi pun jatuh ke Tanjung Piayau. Saya sudah sering makan di kelong di Batam, tetapi baru sekali ini ke kelong di Tanjung Piayau. Lokasinya di ujung salah satu tanjung pulau Batam.

Sebenarnya banyak kelong di Batam. Kelong mana saja menyediakan menu gonggong. Ada kelong di wilayah Tanjung Riau, ada kelong di wilayah Barelang, ada kelong di wilayah Tanjung Piayau, dan ada pula kelong di wilayah Tiban.

BEGITU sulit menyusun acara kuliner di Batam, apalagi hanya satu hari. Terlalu banyak yang akan dimakan. Terlalu kecil ruang di perut yang tersedia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News