Keluh Kesah Tim Evakuasi Sukhoi yang Bekerja Sama dengan Tim SAR Rusia

Tak Kuat Mendaki, Minta Dijemput Helikopter

Keluh Kesah Tim Evakuasi Sukhoi yang Bekerja Sama dengan Tim SAR Rusia
DEBAT: Ketua Tim Gabungan Evakuasi dan Penyelamatan SSJ 100, Kol Inf A.M.Putranto, saat berdebat dengan perwakilan Rusia. Foto: Abe/Radar Bogor/JPNN
 

Cekcok bermula ketika 15 personel anggota tim KNKT Rusia yang hendak berangkat ke titik utama evakuasi di puncak Gunung Salak I dan II tiba-tiba menghentikan perjalanan di puncak Salak I sekitar pukul 12.35. Alasannya, dua personelnya meminta pulang ke posko karena tak kuat melanjutkan perjalanan (berarti sudah empat personel Rusia yang tak kuat naik Gunung Salak).

Parahnya, dua personel itu minta dijemput dengan helikopter. Karuan saja, permintaan tersebut tidak bisa dituruti tim gabungan di posko utama.

 

Tak hanya itu yang membuat darah Putranto mendidih. Selain meminta jemputan khusus, tim KNKT Rusia berniat membangun banyak tenda di puncak Salak I. Padahal, dataran di puncak Salak I sangat terbatas. Belum lagi, titik tersebut menjadi salah satu rest area bagi tim evakuasi dan wartawan.

 

"Semua tim Rusia berada dalam satu komando di bawah pimpinan Mayor Budi Syam, komandan 315 Garuda yang berada di atas Gunung Salak. Tidak bisa seenaknya," ungkap Putranto.

Selama proses evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 yang celaka di Gunung Salak, Bogor, tim evakuasi gabungan Indonesia harus bekerja sama dengan tim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News