Keluh Kesah Tim Evakuasi Sukhoi yang Bekerja Sama dengan Tim SAR Rusia

Tak Kuat Mendaki, Minta Dijemput Helikopter

Keluh Kesah Tim Evakuasi Sukhoi yang Bekerja Sama dengan Tim SAR Rusia
DEBAT: Ketua Tim Gabungan Evakuasi dan Penyelamatan SSJ 100, Kol Inf A.M.Putranto, saat berdebat dengan perwakilan Rusia. Foto: Abe/Radar Bogor/JPNN
 

Berdasar pantauan Radar Bogor (Jawa Pos Group), tim KNKT Rusia di puncak Salak I memang kerap membuat para personel tim evakuasi lokal mengelus dada. Betapa tidak. Seorang personel tim Rusia tidur dalam satu tenda dengan satu kasur angin.

Soal urusan perut, tim dari Negeri Beruang Merah itu juga tak perlu pusing. Sebab, mereka membawa koki sendiri. Mereka pun wajib makan dengan meja makan. "Sementara kami tidur kedinginan di luar tenda dan makan daun karena takut perbekalan habis," ujar salah seorang tim SAR lokal yang menolak menyebutkan namanya.

 

Tak hanya tim gabungan evakuasi, warga sekitar base camp tim Rusia juga merasa tak nyaman. Pasukan M4C POCCNN (tim SAR Rusia) kini menguasai fasilitas SMPN 1 Cijeruk. Misalnya, penampungan air yang biasa digunakan warga. Saat ini tempat penampungan air tersebut disulap menjadi kamar mandi darurat milik pasukan Rusia. Sedangkan warga sekitar dilarang menggunakannya.

"Mereka tidak boleh semena-mena memakainya. Karena penampungan air tersebut untuk mengairi puluhan rumah warga di sini," tutur Madun, penjaga sekolah.

Selama proses evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 yang celaka di Gunung Salak, Bogor, tim evakuasi gabungan Indonesia harus bekerja sama dengan tim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News