Kembali Hidup, Jangan Sampai Mati Lagi

Kembali Hidup, Jangan Sampai Mati Lagi
Kembali Hidup, Jangan Sampai Mati Lagi

Gubernur dan bupati ini kebetulan memang kakak beradik. Dua-duanya lulusan Pesantren Al Khairat Bacan. Karena itu, keduanya ingat betul kejayaan Usaha Mina di Bacan sampai kematiannya yang diratapi seluruh penduduk Bacan.

"Pernah kami mencoba membantu menghidupkannya. Kami bantu dengan APBD Rp 5 miliar, tapi mati lagi," ujar Bupati Muhammad Kasuba yang sekarang sudah menjalani periode kedua di tahun keempat masa jabatannya.

Kepada ribuan masyarakat yang hadir di upacara itu, saya minta maaf: baru sekarang bisa menghidupkan kembali BUMN perikanan di Bacan. PT Perinus memang baru saja sehat kembali setelah bertahun-tahun seperti dalam keadaan pingsan.

Waktu saya diangkat sebagai menteri tiga tahun lalu, Perinus secara teknis sudah bangkrut. Utangnya dan akumulasi kerugiannya lebih besar daripada asetnya. Maka, saya minta direksi Perinus segera mengurangi utang dan menyelesaikan akumulasi kerugian dengan melakukan kuasi reorganisasi.

Direksi Perinus lantas bekerja keras dan membersihkan semua unit usahanya dari tikus-tikus berkaki dua. Abdussalam Konstituanto, Dirut Perinus yang baru, mulai menghidupkan unit usaha perikanan yang sudah mati di Bitung (Sulut). Berhasil. Lalu menghidupkan yang di Ambon. Berhasil. Menghidupkan yang di Benoa (Bali). Berhasil. Lalu menghidupkan yang di Sorong (Papua Barat). Juga berhasil.

Maka, kalau baru sekarang bisa menghidupkan yang di Bacan, memang Perinus tidak bisa melakukan semua itu sekaligus. Ibarat orang yang baru keluar dari opname di rumah sakit, Perinus tidak bisa langsung disuruh lari ke Bacan. Nanti jatuh lagi.

Dia juga belum bisa dibebani benda yang berat di pundaknya. Nanti opname lagi. Apalagi, dia harus menanggung sendiri semua biaya penyehatan itu tanpa dana APBN.

Selama berada di Bacan, semula saya ingin bermalam di kapal ikan yang baru. Ini karena semua hotel penuh: ada pemilihan ulang anggota DPR di seluruh TPS di sana. Ketika kita semua sudah lupa pemilu, di sana masih ada pileg untuk menentukan siapa-siapa tiga anggota DPR yang mewakili Maluku Utara nanti. PDIP sudah pasti dapat satu kursi. Golkar juga dapat satu kursi. Pileg ulangan ini menentukan untuk siapa sisa satu kursi lagi: PKS atau PAN.

"LIHAT mata ikan ini, Pak: warnanya putih!" ujar awak kapal itu sebelum menjatuhkan ikan beku sebesar bayi tersebut ke meja di depan saya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News