Kemendikbud: Indonesia Bisa Maju Tergantung Pendidkan Vokasinya

Ada SMK yang sudah mulai di level menengah, dan juga ada yang terlalu tinggi.
"Saya selalu menyampaikan kalau kita mulai masuk ke fase yang sudah tinggi dari pernikahan itu, yaitu kolaborasi dengan industri untuk menciptakan produk hasil dari riset terapan vokasi. Maka please mindset-nya itu harus start from the end. konsumennya ada enggak? Konsumen yang mau membayar itu ada tidak?" bebernya.
Jangan sampai, lanjut Wikan, kita reset sampai technical readiness level sampai Top 9. Namun, jadi bingung siapa yang mau beli.
"Kalau enggak laku-laku kemudian komplain. Ini gimana, ini kok pemerintah enggak ada perannya untuk membuat ini laku," sambungnya.
Itu sebabnya, sejak awal pernikahan pendidkan vokasi dan industri, selain bikin kurikulum magang, juga merancang riset bersama.
Sehingga nanti, tegas Wikan, ketika sudah jadi produk, paying customer sudah menunggu dan tinggal ambil. (esy/jpnn)
Dirjen Diksi Kemendikbud menyebutkan negara bisa maju bila Pendidkan Vokasinya juga maju.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Bea Cukai Jaring Masukan Pelaku Usaha Lewat CVC