Kemendikbud: Indonesia Bisa Maju Tergantung Pendidkan Vokasinya
Ada SMK yang sudah mulai di level menengah, dan juga ada yang terlalu tinggi.
"Saya selalu menyampaikan kalau kita mulai masuk ke fase yang sudah tinggi dari pernikahan itu, yaitu kolaborasi dengan industri untuk menciptakan produk hasil dari riset terapan vokasi. Maka please mindset-nya itu harus start from the end. konsumennya ada enggak? Konsumen yang mau membayar itu ada tidak?" bebernya.
Jangan sampai, lanjut Wikan, kita reset sampai technical readiness level sampai Top 9. Namun, jadi bingung siapa yang mau beli.
"Kalau enggak laku-laku kemudian komplain. Ini gimana, ini kok pemerintah enggak ada perannya untuk membuat ini laku," sambungnya.
Itu sebabnya, sejak awal pernikahan pendidkan vokasi dan industri, selain bikin kurikulum magang, juga merancang riset bersama.
Sehingga nanti, tegas Wikan, ketika sudah jadi produk, paying customer sudah menunggu dan tinggal ambil. (esy/jpnn)
Dirjen Diksi Kemendikbud menyebutkan negara bisa maju bila Pendidkan Vokasinya juga maju.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Menuju NZE, PT Sasa Gandeng Suryanesia untuk Pemakaian Instalasi PLTS Atap
- Menaker Ida Fauziyah Minta Mitra Industri Aktif Bantu Penempatan Lulusan BBPVP
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
- Menaker Ida Fauziyah: Saya Senang Terima Info Lulusan BBPVP Bekasi Diminati Industri
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru