Kemendikbud Janji Tindak Tegas Oknum Diknas Pendidikan
Laporan Muncul Petugas yang Tidak Mau Mengentri Data
Kamis, 17 November 2011 – 05:33 WIB
Proses entri ulang data ini, diantaranya untuk memperbaiki data peningkatan pangkat golongan guru. Selain itu, updating juga digunakan untuk memasukkan kualifikasi pendidikan terbaru. Misalnya, ketika memasukkan atau mendaftar NUPTK pertama kali seorang guru memiliki kualifikasi pendidikan terakhir D-III. Tetap, saat ini yang bersangkutan sudah berhasil menamatkan jenjang pendidikan sarjana (S1). Atau dulu menyandang title S1, saat ini sudah berhasil lulus pascasarjana (S2).
Baca Juga:
"Intinya tidak seluruh guru yang memiliki NUPTK harus mengentri data ulang. Jumlahnya (yang mengentri ulang, Red) sangat kecil," kata Gultom. Tapi, dia masih belum berani memperkirakan prosentase guru yang bakal meng-update ulang data NUPTK.
Selanjutnya, terkait dengan kekhawatiran sejumlah guru bakal calon peserta sertifikasi terhadap ujian kompetensi, Gultom mengatakan supaya mereka tenang. Sebab, dalam ujian nanti materi yang diujikan tidak terlepas dari aspek tugas kependidikan (pedagogik), serta materi ujian yang bersifat subject matter.
Maksud dari materi ujian subject matter adalah, materi ujian yang bakal disajikan tidak terlepas dari materi ajar yang diajarkan guru kepada murid. Jika guru mengajar matematika, maka materi ujiannya adalah matematika dasar. Begitu pula bagi guru yang mengajar bahasa Indonesia. Maka materi ujian kompetensi yang bakal disajikan tidak jauh-jauh dari materi pelajaran bahasan Indonesia.
JAKARTA - Sejumlah guru mengeluh perilaku nakal oknum dinas pendidikan kabupaten atau kota yang ogah mengentri update NUPTK (Nomor Unik Pendidik
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar