Kemendikbud Sarankan TIK jadi Muatan Lokal
Sebagai gantinya beban kerja minimalnya adalah mengajar 24 jam tatap muka/pekan. Sama seperti guru pada umumnya. ’’Jadi tergantung kepiawaian kepsek (kepala sekolah, red),’’ papar dia.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyayangkan Kemendikbud masih tetap menghapus mapel TIK.
’’Kemendikbud menganggap TIK itu masih pelajaran yang old. Belajar (Microsoft Office, red) word atau excel,’’ katanya.
Padahal Indra mengatakan materi pembelajaran TIK saat ini sudah berkembang pesat. Diantaranya adalah belajar coding yang mampu mengasah logika.
Dia menjelaskan saat ini memang sudah bukan eranya siswa diajari kalau mau mengetik naskah harus menggunakan word atau kalau membuat table wajib memapak excel.
Indra mengatakan pembelajaran TIK masa kini tidak lagi mengajarkan urusan teknis. ’’Mau pakai word atau yang lainnya, yang penting siswa bisa menyelesaikan tugas membuat paper,’’ jelasnya.
Menurut Indra guru-guru TIK tentu bakal siap mengikuti perkembangan pembelajaran terkini. Syaratnya mapel TIK kembali dihidupkan kembali.
Sehingga para guru TIK bisa terus bersemangat. Tidak seperti sekarang guru TIK yang ketentuannya sebagai pembimbing seperti guru BK.
Kebijakan Kemendikbud menghapus mata pelajaran (mapel) teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mendapat penolakan.
- Anies Pernah Bikin Fasilitas Day Care Terbaik di Kemendikbud dan Balai Kota Jakarta
- Dirut BPJS Ketenagakerjaan Dukung Jaminan Sosial Masuk Kurikulum Merdeka
- Pekan Kebudayaan Nasional Kembali Digelar Kemendikbudristek, Catat Jadwalnya!
- Mendikbudristek Serukan Investasi Lebih Besar untuk Pengembangan Anak Usia Dini di Asia Tenggara
- Kepedulian Propam Polri terhadap Pendidikan Diapresiasi Kemendikbud
- Tidak Ada Paksaan atau Larangan Penggunaan Atribut Keagamaan Pada Aturan Seragam Sekolah