Kemenpora Bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga Terkait Dua Inpres Ini

Kemenpora Bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga Terkait Dua Inpres Ini
Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Yuni Poerwanti dan Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK I Nyoman Shuida di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/7) malam. Foto: Humas Kemenpora

jpnn.com, JAKARTA - Plt. Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti bersama Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK I Nyoman Shuida membuka acara rapat koordinasi Akselerasi Dukungan Kementerian/Lembaga pada Penyelenggaraan PON dan Peparnas Dalam Perspektif Instruksi Presiden No. 10/2017 dan Inpres No. 3/2019 di Hotel Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/7) malam.

Kedua Inpres ini menurut Yuni menjadi bukti nilai sinergitas yang mampu menyatukan bangsa dari sisi keolahragaan agar berjalan bersama-sama.

“Inpres No.10/2017 tentang PON dan Peparnas melibatkan 28 unsur dari k/l dan daerah sedangkan Inpres No.3/2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional melibatkan 15 unsur dari 34 gubernur dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia," kata Yuni.

BACA JUGA: Kemenpora Pasang Alat Kebugaran di Alun-alun Kota Wonosobo

Menurut Yuni, Leading sector dari kedua inpres ini adalah Kemenko PMK. Karena itu, pihaknya patuh dan kita semua sudah tergabung dalam suatu amanat inpres. Oleh karenanya jangan sampai penyelenggaraan PON menjadi tidak didukung K/L dan daerah dan sekaligus hal yang sama dengan Inpres N.10/2017 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional yang harus kita laksanakan bersama.

Sinergi dari sisi penganggaran untuk kedua inpres ini dianggap penting, sesuai dengan perintah Presiden agar dapat dilakukan K/L bersama-sama.

“Dari sinilah kita membedah bagaimana cara kita melakukan bersama dua Inpres ini agar menjadi program yang terwujud nyata dengan baik, PON di 2020 dan Percepatan Persepakbolaannya mulai tahun 2019 ini,” tambah Yuni.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK I Nyoman Shuida menambahkan PON Papua 2020 adalah hajat nasional bukan hanya tugas dari Kemenpora tetapi bersifat nasional yang akan membawa kebanggaan bagi Indonesia. "PON Papua 2020 tinggal 475 hari lagi hingga saat ini sudah hampir Rp 2 triliun APBD Papua sudah digelontorkan sehingga kami sekali lagi ingin peran serta dan dukungan K/L dapat dipastikan dan dimaksimalkan," kata Nyoman.

PON Papua tahun 2020 akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober hingga 2 November 2020, akan diselenggarakan di 6 cluster di 6 kabupaten/kota mempertandingkan 27 cabang olahraga, 69 disiplin sub cabor degan 768 nomor pertandingan dan akan diikui 34 provinsi di Indonesia dan sekitar 23 ribu orang akan hadir di Bumi Cendrawasih.

"Hingga saat ini kami belum mendapatkan dukungan kepastian dari k/l secara optimal dan menyeluruh untuk itu kami merekomendasikan agar diterbitkan tentang Inpres Percepatan Pelaksanaan PON 2020, dan draft inpres ini sudah sampai di meja Presiden semoga segera di tandatangani dan selanjutnya kita sampaikan kepada k/l bersangkutan," tambah Nyoman.

Plt. Asdep Olahraga Prestasi Ahmad Arsani menyampaikan kegiatan ini khusus mengundang Biro Perencanaan yang ada di K/L yang masuk dalam Inpres No.10/2017.

“Ada 25 k/l yang turut serta dalam rapat yang bertujuan untuk melaksanakan inpres berkaitan dengan masalah penganggaran untuk PON Papua tahun 2020, sekaligus pembahasan Inpres No.3/2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional,” kata Arsani.(adv/jpnn)


Kedua Inpres ini menurut Yuni menjadi bukti nilai sinergitas yang mampu menyatukan bangsa dari sisi keolahragaan agar berjalan bersama-sama.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News